24 Maret 2009

PEMBELAJARAN MENURUT DAVID AUSUBEL



Teori Ausubel terkenal dengan teori belajar bermakna. Ausubel membedakan belajar menjadi belajar menerima dan belajar menemukan. Pada belajar menerima, bentuk akhir dari sesuatu yang diajarkan itu diberikan, sedangkan belajar menemukan bentuk akhir itu harus dicari siswa. Selain itu Ausubel juga membedakan antara belajar bermakna dan belajar menghafal. Belajar bermakna adalah suatu proses di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Sedangkan belajar menghafal diperlukan untuk memperoleh informasi baru seperti definisi. Menurut teori belajar bermakna, belajar menerima dan belajar menemukan keduanya dapat menjadi belajar bermakna apabila konsep baru atau informasi baru dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa. Dalam penelitian ini, teori belajar David Ausubel ini berhubungan erat ketika menyusun hasil temuan atau hasil diskusi pada kelompok, mereka selalu mengkaitkan dengan pengertian-pengertian yang telah mereka miliki sebelumnya.

Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermakna
jika memenuhi prasayasat, yaitu:
1. Materi yang akan dipelajari melaksanakan belajar bermakna secara
potensial
2. Anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.
Kebermaknaan materi pelajaran secara potensial tergantung dari materi itu
memiliki kebermaknaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat
dalam struktur kognitif siswa. Bedasarkan Pandangannya tentang belajar
bermakna, maka David Ausable mengajukan 4 prinsip pembelajaran , yaitu:
1. Pengatur awal (advance organizer)
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam
membantu mengaitkan konsep lama denan konsep baru yang lebih tinggi
maknanya. Pemggunaan pengatur awal tepat dapat meningkatkan
pemahaman berbagai macam materi , terutama materi pelajaran yang telah
mempunyai struktur yang teratur. Pada saat mengawali pembelajaran
dengan prestasi suatu pokok bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu
digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
2. Diferensiasi progresif
Dalam proses belajar bermakna perlu ada pengembangan dan
kolaborasi konsep-konsep. Caranya unsur yang paling umum dan inklusif
dipekenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetail, berarti proses
pembelajaran dari umum ke khusus.
3. Belajar superordinat
Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang
mengalami petumbuhan kearah deferensiasi, terjadi sejak perolehan
informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif
tersebut. Proses belajar tersebut akan terus berlangsung hingga pada suatu
saat ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-
konsep yang lebih luas dan inklusif.
4. Penyesuaian Integratif
Pada suatu sasat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa
dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau
bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi
pertentangan kognitif itu, Ausable mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian
integratif Caranya materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga guru dapat
menggunakan hiierarkhi-hierarkhi konseptual ke atas dan ke bawah selama
informasi disajikan.
Penangkapan (reception learning). Belajar penangkapan pertama kali
dikembangkan oleh David Ausable sebgai jawaban atas ketidakpuasan model
belajar diskoveri yang dikembankan oleh Jerome Bruner etrsebut. Menrut
Ausubel , siswa tidak selalu mengetahui apa yang pening atau relevan untuk
dirinya sendiri sehigga mereka memerlukan motivasi eksternal untuk melakukan
kerja kognitif dalam mempelajari apa yang telah diajarkan di sekolah. Ausable
menggambarkan model pembelajaran ini dengan nama belajar penangkapan. Para
pakar teori belajar penangakapan menyatakan bahwa tugas guru adalah:
a. Menstrukturkan situasi belajar.
b. Memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan siswa.
c. Menyajikan materi pembelajaran secara terorganisir yang dimulai dari
gagasan
Inti belajar penangkapan yaitu pengajaran ekspositori , yakni pembelajaran
sistematik yang direncanakan oleh guru mengenai informasi yang bermakna
(meaningful information). Pembelajaran ekspositori itu terdiri dari tiga tahap,
yaitu:
1. Penyajian advance organizer
Advance organizer merupakan pernyataan umum yang memeperkenalkan bagian-bagian utama yang tercakup dalam urutan pengajaran. Advance organizer berfungsi untuk menghubungakan gagasan yang disajikan di dalam pelajaran dengan informasi yang telah ada didalam pikiran siswa, dan memberikan skema organisasional terhadap
informasi yang sangat spesifik yang disajikan.
2. Penyajian materi atau tugas belajar.
Dalam tahap ini, guru menyajikan metri pembelajaran yang baru
dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, film, atau menyajikan
tugas-tugas belajar kepada siswa . Ausable menekankan tentang
pentingnaya mempertahankan perhatian siswa, dan juaga pentingya
pengorganisasian meteri pelajaran yang dikaitakan dengan struktur yang
terdapat didalam advance organizer. Dia menyarankan suatu proses yang
disebut dengan diferensiasi progresif, dimna pembelajaran berlangsung
setahap demi setahap demi setahap, dimulai dari konsep umum menuju
kepada informasi spesifik, contoh-contoh ilustratif, dan membandingkan
antara konsep lama dengan konsep baru.
3. Memperkuat organisasi kognitif.
Ausable menyarankan bahwa guru mencoba mengikatkan
informasi baru ke dalam stuktur yang telah direncanakan di dalam
permulaan pelajaran, degan cara mengingatkan siswa bahwa rincian yang
ebrsifat spesifik itu berkaitan dengan gambaran informasi yang bersifat
umum. Pada akhir pembelajaran ini siswa diminta mengjukan pertanyaan
pada diri sendiri mengenai tingkat pemahamannya terhadap pelajaran yang
baru dipelajari, menghubungkannya dengan pengetahuan yang telah
dimiliki dan pengorgnaisasian matyeri pembelajaran sebagaiman yang
dideskripsikan didalam advance organizer samping itu juga memberikan
pertanyanan kepada siswa dalam rangka menjajagi keluasan pemahaman
siswa tentang isi pelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda. Trima kasih...